Rabu, 21 Januari 2009

Refleksi “Elegi Seorang Guru Menggapai Batas”

Oleh : Kuwat Pamuji

Kepuasan tertinggi seorang guru adalah ketika melihat murid-muridnya menjadi orang yang berhasil. Tetapi bukanlah guru yang baik apabila perbuatannya hanya semata-mata untuk mencari kepuasan. Karena hal yang demikian akan membuat guru menghalalkan segala cara untuk keberhasilan muridnya.

Memanag susah untuk menjadi seorang guru yang baik tetapi berusaha untuk menjadi lebih baik adalah kewajiban, dan pada dasarnya mengajarkan kebaikan adalah kewajiban bagi setiap insan di dunia. Seperti yang difirmankan oleh Tuhan : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mereka iitulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali imran (3) : 104)

Untuk mencapai titik tertinggi tidaklah mungkin, karena tidak ada batasan pada potensi manusia walaupun manusia makhluk yang serba terbatas dan yang tertinggi adalah milik Tuhan. Seorang guru hendaknya banyak belajar pada dirinya sendiri, oranag lain, lingkungan sekitar, alam semsesta dan isinya karena dari semua itu terdapat pelajaran dan banyak petunjuk. Jangan pernah sekali-kali kamu merasa paling benar walaupun kamu telah berbuat sesuatu yang terbaik, karena kebenaran bukan didatangkan dari dirimu tapi dari Tuhanmu, bisa saja yang selama ini kamu agung-agunkan sebagai kebenaran adalah kemunafikan yang kamu munculkan dari keegoisanmu. Tuhan berfirman : “Dan katakanlah : ” Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu. Barangsiapa yang hendak beriman, berimanlah. Dan barangsiapa yang ingin kafir, biarkanlah kafir……”(Q.S. Al Kahfi (18) : 29)

Janganlah kamu memberi perlakuan yang sama terhadap murid-muridmu karena antara mereka terdapat perbedaan-perbedaan, sekalipun engkau telah mencetak prestasi emas pada seorang muridmu dengan caramu, belum tentu dengan caramu itu kamu bisa mencetak prestasi emas pada murid-muridmu yang lain. Jangan buat dirimu menjadi orang yang kejam karena kebiasaanmu. Tuhan berfirman : “…..Begitulah orang-orang yang melampaui batas memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S. Yunus (10) : 12)

Akhir kata, guru yang baik adalah yang senantiasa bertujuan baik untuk murid-murinya dan selalu berusaha memberikan yang lebih baik, kebaikan adalah apa yang kamu dan mereka anggap baik dan menjadi kewajiban kalianlah manusia untuk menebar kebaikan.

1 komentar:

  1. Kunjungan perdana.
    Salam kenal.

    Wah, kayaknya anda perlu trik DISINI deh.

    BalasHapus