Rabu, 13 Mei 2009

Nyanyian Ilalang Kering

Oleh : Kuwat Pamuji

Dalam hidup terkadang kita terlalu memuja-muja sesuatu yang kita anggap indah dengan pemujaan yang biasa dianggap berlebihan tanpa memperhatikan efek dari semua itu. Bisa saja semua yang kita anggap indah itu adalah keindahan semu belaka. Bisa saja yang kita anggap ada sesungguhnya tidak ada. Bisa saja yang baik menurut kita tidak baik menurut orang lain atau bahkan bisa berakibat tidak baik buat kita, orang lain ataupun semua.
Tak pernahkah engkau memikirkan bahwa beserta mawar yang indah ada duri yang tajam yang bisa melukaimu. Tidakkah engkau sadari di balik sesuatu yang kamu sanjung-sanjung ada efek yang bisa menusuk dirimu.
Tidakkah engkau sadari bahwa melati yang engakau kagumi keharumannya telah membuatmu repot karena ia memintamu untuk memanjakanya karena ia membutuhkan perawatan khusus dan rentan akan kematian jika ia diabaikan. Itu menandakan bahwa ia tidak bisa hidup sendiri, jiwa mandirinya tak seharum yang engkau tahu bukan?
Mungkin kita bisa belajar dari sebatang ilalang yang terabaikan. Ilalang sang rumput liar yang terkucilkan, yang eksistensinya tak pernah diharapkan orang. Ilalang yang sering kali engkau caci makidan berkali-kali engkau coba musnahkan. Memang ilalang tidak seindah mawar ataupun sewangi melati tapi di balik semua itu ia memliki semangat hidup yang tinggi, tegar dan mandiri. Tak tahukah engkau bahwa ilalang mampu hidup di ladang gersang tanpa merepotkanmu karena ia tak butuh bantuanmu untuk merawatnya? Ilalang kering tak akan meradang walau berbulan-bulan hidup dalam kegersangan. Mungkin, engkaupun tak mampu seperti ilalang…………….