Senin, 27 September 2010

the balance of live

Oleh : Kuwat Pamuji

Terkadang hidup ini terasa begitu indah, terkadang juga hidup ini terasa teramat berat. Tapi jika kita renungi dalam-dalam, sesungguhnya semua yang terjadi dalam hidup ini adalah sesuai dengan ukuranya. Tak ada susah yang terlalu panjang dan tak ada senang yang terlalu singkat. Positif-negatif, laki laki-perempuan, panjang-pendek, dsb semua sudah ada pasangannya masing2 termasuk dengan susah juga ada pasangannya yaitu senang. Allah tidak pernah mendholimi hamba-hamba-Nya. Beliau selalu mencurahkan indah buat siapa saja yang mau mengambilnya. Jadi, bagi teman2 yang lagi bersedih, sabar ya, badai pasti berlalu n berjuta hikmah telah menantimu. Istiqomah n raih rahmat-Nya.

the softness soul

Oleh : Kuwat Pamuji

Kebijakan yang sesungguhnya, biasanya tampak melalui kerendahan hati dan tidak banyak cakap. Salah satu ciri kita telah tulus memaafkan orang lain adalah jika kita tidak lagi terbelenggu oleh rasa sakit hati kita karena perbuatan orang lain itu. Memberi maaf itu mampu membuka belenggu-belenggu sakit hati. Mampu menyingkirkan kebencian. Dan memaafkan adalah kekuatan yang sanggup menghancurkan rasa mementingkan diri sendiri.

Rabu, 27 Januari 2010

KARMA

Oleh : Kuwat Pamuji

Tidak jarang seseorang mengalami frustasi dan stress berat tatkala suatu musibah, ujian, ataupun cobaan menimpa dirinya. Tidak jarang pula mereka cenderung melakukan hal-hal yang tidak wajar bahkan hal-hal yang terlihat ugal-ugalan. Rasa kecewa dan penyesalan berlebihan dan tiada henti hingga seakan hidupnya dipenuhi lamunan, berandai-andai, menyalahkan takdir dan tidak bisa istiqomah pada nasib.
Sesungguhnya setiap orang pasti menjalani karmanya, segala hal yang terjadi pada diri seseorang di saat ini adalah tidak terlepas dari perbuatannya di masa lalu. Dan yang kita kerjakan di saat ini adalah yang akan kita petik di masa yang akan datang. Apa yang seharusnya terjadi pasti akan terjadi. Hidup adalah karma (pembalasan), dan setiap orang tidak terlepas dari karmanya masing-masing.
Kesedihan yang berkepanjangan tidak akan membawa efek yang positif. Hal yang paling penting dilakukan seseorang adalah senantisa introspeksi diri dan menyegerakan diri untuk berbenah. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita menjadi makhluk yang istiqomah dan tawakal, amiin……

Rabu, 13 Mei 2009

Nyanyian Ilalang Kering

Oleh : Kuwat Pamuji

Dalam hidup terkadang kita terlalu memuja-muja sesuatu yang kita anggap indah dengan pemujaan yang biasa dianggap berlebihan tanpa memperhatikan efek dari semua itu. Bisa saja semua yang kita anggap indah itu adalah keindahan semu belaka. Bisa saja yang kita anggap ada sesungguhnya tidak ada. Bisa saja yang baik menurut kita tidak baik menurut orang lain atau bahkan bisa berakibat tidak baik buat kita, orang lain ataupun semua.
Tak pernahkah engkau memikirkan bahwa beserta mawar yang indah ada duri yang tajam yang bisa melukaimu. Tidakkah engkau sadari di balik sesuatu yang kamu sanjung-sanjung ada efek yang bisa menusuk dirimu.
Tidakkah engkau sadari bahwa melati yang engakau kagumi keharumannya telah membuatmu repot karena ia memintamu untuk memanjakanya karena ia membutuhkan perawatan khusus dan rentan akan kematian jika ia diabaikan. Itu menandakan bahwa ia tidak bisa hidup sendiri, jiwa mandirinya tak seharum yang engkau tahu bukan?
Mungkin kita bisa belajar dari sebatang ilalang yang terabaikan. Ilalang sang rumput liar yang terkucilkan, yang eksistensinya tak pernah diharapkan orang. Ilalang yang sering kali engkau caci makidan berkali-kali engkau coba musnahkan. Memang ilalang tidak seindah mawar ataupun sewangi melati tapi di balik semua itu ia memliki semangat hidup yang tinggi, tegar dan mandiri. Tak tahukah engkau bahwa ilalang mampu hidup di ladang gersang tanpa merepotkanmu karena ia tak butuh bantuanmu untuk merawatnya? Ilalang kering tak akan meradang walau berbulan-bulan hidup dalam kegersangan. Mungkin, engkaupun tak mampu seperti ilalang…………….

Minggu, 15 Maret 2009

Sudahkah Seorang Guru Semulia Seorang Guru?

Oleh : Kuwat Pamuji
Pernahkah terlintas pikir oleh hatimu tentang sebuah kemuliaan yang engkau miliki sebagai akibat dari jabatan yang kamu sandang dan tanggung jawab yang kamu pikul. Akankah engkau benar-benar mulia karena selalu memberikan yang terbaik pada siswamu ataukah engkau hanya terlihat mulia karena tugasmu yang mulia itu.
Suatu ketika engkau akan merenungkan tentang hitam dan putih sedemikian sehingga entah karena ada angin mana yang samar-samar membawa datang sebuah pertanyaan-pertanyaan jiwa yang terdengar sangat nyaring di telingamu sehingga membuatmu tak berdaya menatapnya.
 Bisa saja kebaikanmmu terhadapnya bukan benar-benar sebuah kebaikan, hanya karena engkau ingin mendapatkan kebaikan sebagai efek dari kebaikan yang mungkin akan terjadi sehingga engkau terpaksa berbuat baik.
 Bisa saja kebaikankanmu adalah kemunafikanmu, hanya karena engkau ingin dipandang baik sehingga engkau terpaksa berbuat baik.
 Bisa saja kebaikanmu selama ini bukanlah sungguh-sungguh dari dirimu, hanya karena keadaanmu sehingga engkau terpaksa berbuat baik.
 Bisa saja kebaikanmu bukanlah benar-benar kebaikanmu
Kemudian keluarlah sebentuk cahaya putih dari nuranimu dan berkata :
ENGKAU TAK AKAN MENJUMPAI KEMULIAANMU JIKA ENGKAU TAK MEMAHAMI MEREKA DAN DIRIMU. KEPAHAMAN TENTANG DIRIMU DAN MEREKA AKAN MEMBUATMU MENGERTI ARTI KEBAIKAN.
ANDAI ENGKAU TELAH BISA BERBUAT KEBAIKAN MAKA MULIALAH ENGKAU. TAPI JIKA ENGKAU TELAH MENDAPATKAN KEMULIAAN, SUDAH MENJADI KEWAJIBANMU UNTUK TERUS MENCARI KEMULIAAN.
DAN KEMULIAAN TAK AKAN PERNAH TERGENGGAM KARENA SUDAH DITAKDIRKAN MANUSIA UNTUK TERUS BERJALAN MENCARI DAN MENEBAR KEMULIAAN.
Wallahu’alam

Minggu, 08 Februari 2009

Titik Semu Dan Batas-Batas Maya

Oleh : Kuwat Pamuji
Adalah yang tiada adalah ada dan tiadalah yang ada. Antara yang ada dan tiada adalah ada dan tiada, adalah batas yang membatasi yang ada dan tiada sehingga terhubunglah antara yanag ada dan yang tiada. Begitu lemahnya manusia karena tidak bisa memahami yang ada dan tiada. Karena yang ada akan tiada dan yang tiada akan ada. Ambilah yang ada dan yang tiada, tapi jangan sekali-kali engkau mengambil yang tiada dan jangan pula engkau hanya mengambil yang ada.
Bagaimana engkau memahami jika tiada kepahaman. Bagaimana engkau mendapatkan kepahaman jika tiada engkau memahami.
Ketahuilah, di dalam pikiranmu yang sempit terdapat ruang yang maha luas, jangan sekali-kali engkau terjebak dalam ruang gelapmu hanya karena engkau terus-terusan memandang cahaya . Sesungguhnya hidup adalah berjuta makna. Dan yang ada dan yang tiada adalah anugerah yang begitu bermakna.

Rabu, 21 Januari 2009

Refleksi “Elegi Seorang Guru Menggapai Batas”

Oleh : Kuwat Pamuji

Kepuasan tertinggi seorang guru adalah ketika melihat murid-muridnya menjadi orang yang berhasil. Tetapi bukanlah guru yang baik apabila perbuatannya hanya semata-mata untuk mencari kepuasan. Karena hal yang demikian akan membuat guru menghalalkan segala cara untuk keberhasilan muridnya.

Memanag susah untuk menjadi seorang guru yang baik tetapi berusaha untuk menjadi lebih baik adalah kewajiban, dan pada dasarnya mengajarkan kebaikan adalah kewajiban bagi setiap insan di dunia. Seperti yang difirmankan oleh Tuhan : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mereka iitulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali imran (3) : 104)

Untuk mencapai titik tertinggi tidaklah mungkin, karena tidak ada batasan pada potensi manusia walaupun manusia makhluk yang serba terbatas dan yang tertinggi adalah milik Tuhan. Seorang guru hendaknya banyak belajar pada dirinya sendiri, oranag lain, lingkungan sekitar, alam semsesta dan isinya karena dari semua itu terdapat pelajaran dan banyak petunjuk. Jangan pernah sekali-kali kamu merasa paling benar walaupun kamu telah berbuat sesuatu yang terbaik, karena kebenaran bukan didatangkan dari dirimu tapi dari Tuhanmu, bisa saja yang selama ini kamu agung-agunkan sebagai kebenaran adalah kemunafikan yang kamu munculkan dari keegoisanmu. Tuhan berfirman : “Dan katakanlah : ” Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu. Barangsiapa yang hendak beriman, berimanlah. Dan barangsiapa yang ingin kafir, biarkanlah kafir……”(Q.S. Al Kahfi (18) : 29)

Janganlah kamu memberi perlakuan yang sama terhadap murid-muridmu karena antara mereka terdapat perbedaan-perbedaan, sekalipun engkau telah mencetak prestasi emas pada seorang muridmu dengan caramu, belum tentu dengan caramu itu kamu bisa mencetak prestasi emas pada murid-muridmu yang lain. Jangan buat dirimu menjadi orang yang kejam karena kebiasaanmu. Tuhan berfirman : “…..Begitulah orang-orang yang melampaui batas memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S. Yunus (10) : 12)

Akhir kata, guru yang baik adalah yang senantiasa bertujuan baik untuk murid-murinya dan selalu berusaha memberikan yang lebih baik, kebaikan adalah apa yang kamu dan mereka anggap baik dan menjadi kewajiban kalianlah manusia untuk menebar kebaikan.